Jumat, 30 Desember 2011

Jendela Korupsi

Mengapa melawan korupsi?

Pendidikan Network sudah berjalan selama 9 tahun, sejak awal Era Reformasi di Indonesia dan selama waktu itu kita dapat melihat bahwa pendidikan bermutu masih di luar jangkauan banyak masyarakat di Indonesia. Tetapi korupsi kelihatannya masih berjalan lancar dan sangat merusakkan rencana perkembangan SDM di negara kita.

Kami tidak boleh lupa bahwa satu faktor yang sangat membantu kita melepaskan diri dari Orde Baru adalah peranan siswa/i dan mahasiswa/i di Indonesia. Tetapi penghagaian dan komitmen pemerintah terhadap pendidikan tidak sesuai dengan pentingnya dan janji-janji sejak waktu itu (Mei tahun 1998).

Siswa/i dan Mahasiswa/i di Indonesia adalah harapan kita untuk masa depan yang lebih baik dari masa kini. Mereka adalah "conscience" (penjaga moral) kita, yang seharusnya mengingatkan kita kalau kita bersalah, dan sebagai tanda kemajuan kita dan kebangaan negara kita kalau mereka berhasil.

Selain itu, seperti kami menyebutkan di bagian SDM di Website ini "Keadaan SDM di Indonesia termasuk suatu hal yang sangat memprihatinkan" "dan SDM adalah kunci untuk perkembangan negara". Satu hal yang paling penting untuk negara yang serious mengenai reformasi dan perkembangan adalah perkembangan pendidikan. Melihat tetangga kita; Malaysia, Singapore, Thailand, Korea, Japang, dll. Negara-negara ini juga kena krismon, tetapi mereka dapat maju, walapun Indonesia masih mundur? Mengapa? PENDIDIKAN!!!

Misalnya, negara Korea sangat dipengarui sama krismon, tetapi karena pendidikannya bermutu dan mereka sangat produktif, sekarang Indonesia di dalam keadaan sulit sebagai langganan mereka (Kia) dan dapat meningkatkan kekayaan mereka.

Mengapa melawan korupsi itu harus? Saya pernah bekerjasama pemerintah (2 tahun) dan bekerja juga di proyek-proyek di luar pemerintah (7 tahun). Menurut saya, terlalu banyak keputusan pemerintah masih dibuat dari paradigma lama. Bagaimana mungkin reformasi? Yang dilaksanakan pada waktu itu hanya mutasi, orangnya masih sama atau dari paradigma yang lama. Kita sangat perlu "fresh blood" pejabat-pejabat baru yang berpengalaman di lapangan dan pernah bersukses di bidang pendidikan. Yang belum biasa dengan kebudayaan korupsi.
Ref: Depdiknas Diduga Korupsi Rp.150 milyar
"Kami akan menggugat Menteri Pendidikan Malik Fajar," kata Sahidin kepada wartawan.

Pesan buat Presiden dan Menteri Pendidikan
Tugas utama Menteri Pendidikan adalah berjuang untuk meningkatkan pendidikan, termasuk kenaikan anggaran untuk pendidikan. Pernah ada salah satu Menteri Pendidikan yang ditanya mahasiswa di TV, kapan anggaran untuk pendidikan dinaikan? Jawabannya - "sulit". Anak SD pun dapat menjawab begitu, kita perlu Menteri yang punya visi, misi dan program yang berhasil. Kalau tidak sulit, kita tidak perlu Menteri Pendidikan. Menteri Pendidikan harus berjuang untuk pendidikan sambil melawan korupsi, dengan rencana untuk pendidikan yang lengkap dan bermutu, secara optimis dengan penuh semangat.

Ketidakjujuran dan Korupsi di negara ini sudah "sebagai krisis yang mengancam moral dan masa depan kita semua".

Ayo, maju Indonesia!

Tidak ada komentar: